Kesinambungan Peran Pendidik dalam Mewujudkan Filosofi Pendidikan KHD dan Profil Pelajar Pancasila dengan Paradigma Inkuiri Apresiatif (IA)



Sekilas judul tulisan ini panjang, tetapi untuk memangkasnya tak mudah. Selain pemangkasan itu tak bisa memenuhi tujuan penulisannya, enam belas kata yang menyusun judul dalam satu kesatuan itu mengejawantahkan alur Pendidikan CGP pada tahap Koneksi Antarmateri pada Modul 1.3 Visi Guru Penggerak. 


Sebagai langkah untuk merefleksikan dan mengaitkan pemahaman antarmodul yang telah dipelajari, disajikan pertanyaan untuk direspon. Pertanyaan itu antara lain "Apa yang Bapak/Ibu pahami mengenai kaitan peran pendidik dalam mewujudkan filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara dan Profil Pelajar Pancasila pada murid-muridnya dengan paradigma inkuiri apresiatif (IA) di sekolah Bapak/Ibu?" Pertanyaan itulah sebagai asbabun nuzul tersusunnya judul sebuah tulisan yang panjang ini. 


Untuk mengaitkan ketiganya (baca: peran pendidik, filosofi pendidikan KHD dan Profil Pelajar Pancasila, dan Paradigma Inkuiri Apresiatif (IA), tak jarang penulis kehilangan kata-kata topik utama dan tampak topik penjelas justru semakin bertebaran. Dengan pemahaman yang tak paripurna memang, tetapi sebagaimana telah terukir niat dan tekad talabul' Ilmi penulis dalam menjalani serangkaian Pendidikan CGP, kesinambungan ketiganya penulis rakit dalam serangkaian ide berikut ini. 


Peran pendidik ibarat ujung tombak dalam mewujudkan filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara dan Profil Pelajar Pancasila bagi murid. Sebagaimana tombak memiliki mata atau kepala tombak tajam sebagai bagian untuk menjalankan keberfungsian senjata itu, pendidik diibaratkan sebagai mata atau kepala tombak dalam rangka menuntun murid dalam mewujudkan filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara dan Profil Pelajar Pancasila. Artinya, segala usaha menuntun murid dalam rangka mencapai kebahagiaan dan keselamatan setinggi-tingginya dalam individu dan masyarakat sangat ditentukan oleh peran pendidik. Peran itu antara lain sebagai pemimpin pembelajaran. Menurut KHD, menjadi pemimpin pembelajaran pendidik menjalankan filosofi among Ing Ngarso Sung Tuladha (teladan, memimpin, contoh kebajikan), Ing Madya Mangun Karsa (memberdayakan dan menyemangati), dan Tut Wuri Handayani (mempengaruhi dan memelihara). Bertalian dengan Profil Pelajar Pancasila, peran pendidik ibarat model mental murid dalam berkarakter enam dimensi yang kesemuanya berakar pada falsafah Pancasila yaitu (1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, (2) mandiri, (3) bergotong royong, (4) berkebhinekaan global, (5) bernalar kritis, dan (6) kreatif. 


Pemahaman mendalam peran sebagai ujung tombak yang sentral itu menggiring pendidik agar dapat mewujudkan pendidikan yang menghamba pada murid. Penghambaan pada murid itu terjalin dalam arti pentingnya mendidik yang tidak hanya berbicara tentang dimensi waktu “sekarang”. Target mendidik adalah pertumbuhan manusia demi manusia yang hasilnya baru akan terlihat saat manusia itu berkarya di masa depan. Untuk itu, urgensi visi pertumbuhan murid dalam mewujudkan visi sekolah impian menjadi bintang penunjuk arah dalam menentukan program dan strategi pembelajaran. 


Untuk mewujudkan visi sekolah impian, diperlukan sebuah pendekatan atau paradigma. Paradigma itu disebut Inkuiri Apresiatif (IA) yang berperan bagaikan tiang penyangga bintang-bintang dalam rangka mencapai visi tersebut. Tiang itu semakin kukuh jika dilakukan dalam langkah-langkah penerapannya melalui tahapan IA yang disebut sebagai BAGJA (Buat Pertanyaan, Ambil Pelajaran, Gali Mimpi, Jabarkan Rencana, dan Atur Eksekusi). Sebagai sebuah pendekatan yang dikenalkan oleh Cooperrider ke dalam langkah-langkah tersebut, BAGJA lah yang sebagai penentu langkah pendidik dalam mewujudkan  mewujudkan filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara dan Profil Pelajar Pancasila.


Sebagai penutup tulisan ini, memupuk semangat kegembiraan dalam mewujudkan peran pendidik dalam menuntut murid sebagai among berulang kali penulis upayakan di serangkaian Pendidikan CGP Angkatan 7 ini. Salam bahagia menyambut Modul 1.4.



Magetan, Jawa Timur

7 Desember 2022

Saat manzilah bulan begitu paripurna



Titim Matun Nasriyah 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penentuan Visi: Pencerahan dan Implementasinya

Berefleksi Modul PGP 1.2 “Nilai dan Peran Guru Penggerak” melalui Model Description, Examination and Articulation of Learning (DEAL)