Berefleksi Modul PGP 1.2 “Nilai dan Peran Guru Penggerak” melalui Model Description, Examination and Articulation of Learning (DEAL)




Alhamdulillah, serangkaian alur Merdeka (Mulai dari Diri, Eksplorasi Konsep, Ruang Kolaborasi, Demonstrasi Kontekstual, Koneksi Antarmateri, dan Aksi Nyata) pada Modul 1.1 Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional Ki Hadjar Dewantara telah terlampaui. Sebagai modul pijakan dalam keseluruhan Pendidikan Guru Penggerak (PGP) yang akan digelar selama enam bulan ini, pembelajaran Modul 1.1 itu memberikan gambaran nyata penulis langkah-langkah yang nyata harus terlalui dalam upaya belajar bagaimana mewujudkan pendidikan yang berpusat pada murid.

Dalam tulisan ini, penulis ingin memaparkan catatan-catatan dalam merefleksikan keutuhan pembelajaran dalam Modul 1.2 dengan menggunakan model Description, Examination, and Articulation of Learning (DEAL). Model yang dikembangkan oleh Ash dan Clayton (2009) ini dilakukan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut. Pertama, Description. Langkah ini dilakukan dengan mendeskripsikan pengalaman yang dialami dengan menceritakan unsur 5W1H (apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, bagaimana). Kedua, Examination. Sebagaimana istilahnya, examination dilakukan dengan membandingkan pengalaman tersebut dengan terhadap tujuan/rencana yang telah dibuat sebelumnya. Ketiga, Articulation of Learning. Langkah ini dilalui dengan menjelaskan hal yang dipelajari dan rencana untuk perbaikan di masa mendatang.

Secara praktis, keutuhan tahapan DEAL disajikan sebagai berikut.

Description

Titik berat 5W1H sebagai pendeskripsian pengalaman-pengalaman dalam belajar Modul 1.2 menekankan pada urutan tempat, waktu, dan kegiatan. Ketiga unsur dirangkum penulis untuk mendeskripsikan pengalaman belajar yang penulis alami.

Tanggal 7 November 2022 merupakan titik langkah dalam melewati Modul 1.2. Pada tahap ini, alur Mulai Diri sebagai pijakan alur-alur berikutnya dilakukan dengan membuat trapesium usia dan merefleksikannya. Dua pertanyaan pemantik disajikan dalam alur ini yang menggiring penulis merenungi pengalaman saat menjadi murid yang dapat dijadikan pelajaran dan bekal menjadi guru. 

Bertalian dengan pengalaman yang begitu menarik itu, materi-materi dan sejumlah pertanyaan yang disajikan dalam alur Eksplorasi Konsep menggali pemahaman penulis yang dilalui pada tanggal 8 November 2022. 

Kesinambungan pembelajaran selanjutnya sampai pada alur Ruang Kolaborasi yang terdiri dari dua sesi. Sesi pertama pada tanggal 9 November dan sesi kedua pada tanggal 10 November 2023. Kegiatan sesi satu antara lain mendiskusikan dengan kelompok tentang guru nilai dan peran guru penggerak untuk dipresentasikan agar mendapatkan tanggapan dan komentar dari kelompok lain pada sesi dua. Ruang Kolaborasi ini terdapat 14CGP yang menempati kelas 219 dengan fasilitator Bapak Muisman.

Sebelum menjalankan Lokakarya 1 pada tanggal 27 November 2022 di SMA Negeri 1 Kawedanan, CGP menjalankan alur demi alur yang menyusun alur Merdeka agar mendapatkan pemahaman dan pengalaman yang berharga sebagai bekal dalam menuntun murid. Ada beragam pengalaman dan makna yang begitu berharga saat Lokakarya 1 yang diusung dengan berkolaborasi teman CGP dari kelas dan Pengajar Praktik lain. Kegiatan belajar yang disajikan dengan begitu efektif  dan menyenangkan ini benar-benar menciptakan esensi mengajar sesungguhnya.

Examination

Tahap selanjutnya dalam model DEAL adalah Examination. Dalam tahapan ini, penulis membuat perbandingan antara pengalaman yang telah direncanakan dengan pengalaman setelah menjalani pembelajaran PGP (baca: Modul 1.2).

Sebagai guru, saat menjalankan tugas menuntun murid, ada secuil pengalaman penulis bagaimana menjalankan peran dan nilai guru penggerak. Artinya, belumlah maksimal menjalankan kegiatan itu. Sejumlah pembelajaran yang didesain penulis pada saat sebelumnya hanya berkutat bagaimana agar murid aktif dalam pembelajaran tanpa mengetahui esensi peran dan nilai guru penggerak yang nyata ‘menghamba’ pada murid.

Membuat perbandingan antara rencana dengan usai menempuh pembelajaran bagaimana menjalankan peran dan nilai guru penggerak bagi penulis merupakan hal yang mudah dilakukan. Secara nyata, kesempatan yang begitu berharga ini merupakan bekal yang begitu berharga dalam menjangkau pendidikan yang ‘menghamba’ pada murid. Pengejawantahannya adalah bagaimana penulis memahami esensi nilai dna guru penggerak dengan menjalankan desain pembelajaran yang menggunakan strategi pembelajaran efektif. Salah satunya adalah menggunakan strategi Mnemonik dalam pembelajaran menulis iklan berbahasa Jawa dengan peran sebagai pemimpin pembelajaran dan menggenapkan nilai mandiri, kolaboratif, inovatif, reflektif, dan berpihak pada murid sebagai nilai guru penggerak. 

Articulation of Learning

Beraneka pengalaman nyata pembelajaran Modul 1.2 dalam PGP yang dilakukan secara on job training menjadikan penulis mengoneksikan antara hal yang dipelajari dengan perbaikan yang akan datang. Keduanya (baca: hal yang dipelajari dan perbaikan yang akan datang) sebagai langkah Articulation of Learning ini membuat penulis menggambarkan diri  laksana sebuah bentuk dasar yang memerlukan afiks agar bentuk dasar itu semakin bermakna. Artinya, sebagai kenyataan berbahasa, bentuk dasar ‘tinggi’ pada awalnya hanya bermakna adverbia. Ketika mendapatkan imbuhan, menjadi ‘meninggi’, ‘ditinggikan’, ‘tinggikan’ tentu akan mengalami khazanah kenyataan berbahasa yang lain.

Penulis mengingat kembali saat belajar cara kerja otak dengan berpikir cepat dan lambat yang mengantarkan penulis pemahaman akan komponen-komponen penyusun otak yang begitu berfungsi. Tahap tumbuh kembang anak dan kebutuhan manusia semakin menajamkan jalan bagaimana ‘menghamba’ sebagai tujuan pendidikan. Diagram identitas gunung es sebagai penggambaran konsep karakter menuai rasa langkah apa yang ditempuh penulis dalam menajamkan kesesuaian karakteristik peserta didik sebagai perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. Sebagai titik puncaknya, esensi makna nilai dan peran guru penggerak semakin terpahami.

Setidaknya, ada lima hal yang dicatat penulis sebagai langkah perbaikan diri yang didapat dari pembelajaran yang berharga ini. Langkah perbaikan ini berfokus pada menjalankan peran guru penggerak. Sebagai pemimpin pembelajaran, upaya itu antara lain mendesain pembelajaran yang inovatif dan membuat refleksi sebagai perbaikan pembelajaran berikutnya. Aspek lain adalah kolaborasi dengan cara menjalin kerja sama yang baik dengan berbagai pihak, bersedia menjadi coach bagi rekan sejawat, dan menggerakkan komunitas praktisi dengan kegiatan koordinator Tim Literasi Sekolah dan majalah sekolah. 






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kesinambungan Peran Pendidik dalam Mewujudkan Filosofi Pendidikan KHD dan Profil Pelajar Pancasila dengan Paradigma Inkuiri Apresiatif (IA)

Penentuan Visi: Pencerahan dan Implementasinya