Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2022

Penentuan Visi: Pencerahan dan Implementasinya

Gambar
  Penentuan Visi: Pencerahan dan Implementasinya  Menyusuri alur pendidikan CGP pada Eksplorasi Konsep pada Modul 1.3 ini menjadi sesuatu yang menarik bagi saya. Tak sekadar menyusun visi sebagai sebuah kebutuhan, tetapi sebuah pendekatan atau paradigma sangat penting dalam mewujudkan sekolah impian. Pendekatan atau paradigma itu adalah Inkuiri Apresiatif (IA).  Ketika mengenal IA, sepintas saya mengingat akan Artificial Intelligence (IA) yang saya kenal setahun yang lalu. Mengapa demikian? Keduanya merupakan singkatan yang berkebalikan dan tentu memiliki arti penting dan menarik saya kaji. Tetapi, berkaitan dengan tugas CGP, kali ini saya mengkaji tentang paradigma IA. Mengutip pendapat Cooperrider & Whitney (2005), Inkuiri Apresiatif adalah suatu filosofi, suatu landasan berpikir yang berfokus pada upaya kolaboratif menemukan hal positif dalam diri seseorang, dalam suatu organisasi dan dunia di sekitarnya baik di masa lalu, masa kini maupun masa depan. Ia berpendapat juga bahwa s

Pelangi: Harapan Menuju Sebuah Visi

Gambar
  Pelangi:  Harapan Menuju Sebuah Visi Bermimpi berbagi visi dalam serangkaian pendidikan CGP (Calon Guru Penggerak) menjadikan saya sedikit terperanjat. Betapa tidak, saat pembelajaran menginjak pada Modul 1.3 ini sedikitpun tidak terbayangkan akan belajar Visi Guru Penggerak. Pada awalnya, saya berpikir bahwa visi hanyalah tugas yang hanya dikembangkan oleh Kepala Sekolah. Tetapi, pembelajaran Modul 1.3 mengetengahkan bahwa jika visi seorang guru memiliki makna yang kuat tentu saja mendapatkan dukungan penuh dari berbagai pihak sehingga menciptakan kolaboratif untuk mewujudkan makna visi tersebut. Sejalan dengan hal ini adalah visi “Sumpah Palapa” dari Mahapatih Gajah Mada yang begitu kuat, dipercaya, hingga didukung oleh warga dan kerajaannya.  Bertalian dengan hal tersebut, kesadaran untuk mewujudkan merumuskan visi bagi seorang guru penggerak adalah sangat penting. Berbagai referensi dan menitikberatkan kebermaknaan dalam menyusunnya dengan menjiwai Profil Pelajar Pancasila, Pelan

Menjelajahi Model Refleksi 4P sebagai Pengalaman Pembelajaran

  Menjelajahi Model Refleksi 4P sebagai Pengalaman Pembelajaran Serangkaian kegiatan pendidikan Guru Penggerak tersaji dalam alur Merrdeka. Sebagai akronim dari Mulai dari Diri, Eksplorasi Konsep, Ruang Kolaborasi, Refleksi Terbimbing, Demonstrasi Kontekstual, Elaborasi Pemahaman, Koneksi Antar Materi, dan Aksi Nyata, alur Merrdeka dilakukan dengan teratur, terus menerus, dan saling berkesinambungan.  Fase terakhir sebelum fase eksekusi atau Aksi Nyata adalah Koneksi Antar Materi. Fase ini merupakan tantangan yang dilakukan dengan refleksi telaah kembali rangkaian pembelajaran mulai dari Modul 1.1 hingga akhir Modul 1.2.  Sebagai cara untuk melakukan refleksi, pendapat Dr. Roger Greenaway (1991) tentang model 4F atau 4P baik dijadikan rujukan. Menurutnya, komponen penyusun 4F atau 4P itu antara lain (a) Peristiwa (Facts): paparan objektif berdasarkan pengalaman nyata atas apa yang sejauh ini telah dialami, (b) Perasaan (Feelings): apa yang dirasakan kini setelah mengikuti proses terseb

Mendongak Langit: Gambaran Diri sebagai Guru Penggerak di Masa Depan

Gambar
  Mendongak Langit: Gambaran Diri sebagai Guru Penggerak di Masa Depan Calon Guru Penggerak menjalani serangkaian kegiatan pendidikan yang tersaji dalam siklus Merrdeka (Mulai dari Diri, Eksplorasi Konsep, Ruang Kolaborasi, Refleksi Terbimbing, Demonstrasi Kontekstual, Elaborasi Pemahaman, Koneksi Antarmateri, dan ditutup dengan Aksi Nyata. Sebagaimana siklus merupakan tahapan yang berulang-ulang secara tetap dan teratur menuju kesempurnaan, diharapkan siklus Merrdeka ini mewujudkan guru dan murid merdeka sepanjang hayat. Menginjak pada siklus demonstrasi kontekstual yang di dalamnya memuat gambaran diri sebagai guru penggerak, saya ekspresikan gambaran itu laksana mendongak langit. Sebagaimana langit merupakan hamparan permukaan bumi bagian atas dengan berlapiskan atmoster, segala kebaikan tertuju pada langit. Sering kita jumpai ungkapan “Raihlah cita-citamu setinggi langit” tak lain karena cita-cita itu perlu diraih setinggi-tingginya. Aneka warna biru, merah, jingga, putih, atau h

Nilai-nilai Guru Penggerak dan Kegiatan Sekolah Bertalian dengan Perannya (Sebuah Rampaian Kisah)

Gambar
  Sebagaimana pernah saya paparkan pada tulisan sebelumnya bahwa beradaptasi saat mengikuti pendidikan Calon Guru Penggerak membuat hati kian berpelangi. Salah satu warna dari pelangi itu adalah adaptasi dalam mengerjakan tugas. Seperti saat ini, saya mencoba menguraikan tugas kali ini ( 1.2.a.4.1. Forum Diskusi Eksplorasi Konsep - Modul 1.2) menjadi sebuah kisah. Sayang ini Tak Bertepi dan Tak Berujung  (Nilai GP tentang berpihak pada murid) Kuedarkan pandanganku ke seluruh isi kelas. Sesekali kulirik sang surya dari balik jendela. Hangat terasa. Sehangat rasa yang kian terjalin di antara kita, aku dan kau, anak-anakku. Terlukis senyum, tawa, canda yang merangkaikan rasa bahagia mereka mengikuti pelajaran kali ini. Aku mengingat tujuan pembelajaran kali ini adalah mengapreasi teks kethoprak . Betapa terlihat salah seorang yang berperan sebagai Patih Narotama begitu baktinya menghamba pada Sang Prabu, Dharmawangsa.  " Kasinggihan Gusti Prabu, bekti kula konjuk. Kawontenan wonten t

Pemikiran Ki Hadjar Dewantara: Sebuah Kesimpulan dan Refleksi

Gambar
Mendapatkan kesempatan menjadi Calon Guru Penggerak (CGP) merupakan tantangan sekaligus anugerah bagi saya. Betapa tidak, berbagai rasa saat mengalami pendidikan CGP Angkatan 7 yang baru saja digelar tiga minggu ini benar-benar menebarkan hati berpelangi. Sebagaimana pelangi merupakan penguraian cahaya putih menjadi berbagai warna dengan indeks bias yang berbeda, berbagai rasa gembira, syukur, sedih, berkecamuk, bergairah belajar, dan haru menggenapi seluruh hati.  Serangkaian pendidikan itu baru menapaki modul 1.1 yang mempelajari tentang  Pemikiran Ki Hadjar Dewantara yang di dalamnya terdapat filosofis-filosofis pendidikan yang menghamba dan berpusat pada murid. . Betapa beradaptasi dengan segala aktivitas dan kebiasaan baru sedapat mungkin saya jalani dengan ikhlas dan gembira. Bagaimana kesimpulan dan refleksi yang dapat saya tarik setelah mempelajari modul awal sebagai pijakan modul-modul berikutnya tersebut? Setidaknya, ada tiga hal yang saya paparkan. Pemikiran tentang Murid da